Namun, pada 2022 target dikurangi sebanyak 20 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya dengan asumsi jumlah keramba jaring apung dikurangi. Ini mengingat produksi terbesar disumbangkan dari keramba jaring apung di Danau Maninjau.
Sementara jumlah keramba jaring apung bakal dikurangi dari 23.359 unit secara bertahap menjadi 6.000 petak sesuai dengan daya tampung dan daya dukung danau tersebut dalam mengatasi pencemaran air danau dari sisa pakan ikan.
Daya tampung danau sebanyak 6.000 unit keramba jaring apung tersebut sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Agam No 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Kelestarian Kawasan Danau Maninjau.
“Dengan pengurangan keramba jaring apung itu, maka target produksi ikan kami turunkan dari 50 ribu menjadi 30 ribu ton,” katanya. (rdr/ant)

















