Kondisi itu mengingat besarnya anggaran pengadaan. Sementara di lain sisi sejak beberapa tahun terakhir terjadi pengetatan anggaran, sehingga banyak anggaran daerah yang terpangkas.
Secara keseluruhan total ruang kelas yang butuh mobiler tercatat sebanyak 170 kelas. Pemerintah kabupaten secara bertahap bakal memenuhinya mulai tahun anggaran 2023.
“Setidaknya untuk tahun depan ditambah lagi 50 kelas. Ini sudah menjadi atensi Pak Bupati pada kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” terang Salim.
Karena itu pemerintah kabupaten juga berharap dukungan dari semua pihak, termasuk anggota DPRD mengalokasikan dana pokok pikirannya untuk pengadaan mobiler di Dapil masing-masing.
“Dengan adanya kolaborasi antara DPRD dan pemerintah kabupaten tentu upaya untuk pemenuhan kebutuhan mobiler di sekolah akan lebih cepat,” sebut Salim. (rdr/ant)

















