Rinto mengatakan rumah kayu itu sudah berdiri sejak lama di daerah setempat dan terkadang juga mengalami kebanjiran. “Sering kena banjir juga, rumah itu ditempati saudara kami dari warga Sumatera Utara, sebagiannya pemulung dan buruh,” kata dia.
Kapolsek Kota Bukittinggi, Kompol Rita Suryani mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran. “Ada sekitar 30 jiwa yang terdampak, kami kerja sama dengan Pemko Bukittinggi untuk penanganan korban hingga tempat tinggal sementara,” kata Kompol Rita.
Kabid Operasi Dinas Damkar, Havid Febrian menyebut ada lima armada dari Kota Bukittinggi dan dua lainnya dari Kabupaten Agam. “Proses pemadaman sekitar 45 menit, api cepat membesar karena bangunan dari kayu, kerugian ratusan juta, kami mengimbau kewaspadaan warga,” kata dia. (rdr/ant)

















