PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat mengingatkan pemerintah daerah untuk mewaspadai dampak kenaikan BBM bersubsidi terhadap angka inflasi di daerah itu.
“Kenaikan BBM berdampak cukup besar karena merupakan urat nadi perekonomian mengingat semua barang diangkut memakai kendaraan yang menggunakan BBM.”
“Sehingga, mendorong kenaikan harga komoditas inti,” kata Kepala Bank Indonesia perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Senin.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar kepala daerah mewaspadai komoditas penyumbang inflasi di daerah dan melakukan upaya pencegahan.
Menurut dia saat ini angka inflasi tahunan Sumbar hingga Agustus 2022 telah mencapai 7,11 persen dan inflasi tahun berjalan 5,48 persen.
“Saya berharap angka inflasi ini tidak bertambah karena target BI tiga plus minus satu dan sekarang sudah lebih,” ujarnya.
Ia menilai selain akibat masalah global kenaikan inflasi juga didorong oleh kenaikan harga bahan bakar bersubsidi.
“Masyarakat juga harus hati-hati, konsumsi jangan terlalu dilepas, harus berhemat karena kebutuhan hidup tetap tapi daya beli berkurang akibat harga naik,” kata dia.

















