“Dari keterangan korban, ia tersesat kehilangan jalan setapak yang awalnya dilalui, hingga akhirnya makin jauh masuk ke hutan dan berhenti untuk tidur di sebuah batu besar karena sudah gelap,” kata Kapolsek.
Seorang warga yang ikut terlibat dalam pencarian korban sejak pertama kali dinyatakan hilang, Win Choto menyebutkan jarak yang jauh dari lokasi korban hilang hingga akhirnya ditemukan.
“Memang masih satu perbukitan di Bukit Barisan, namun jaraknya sangat jauh hingga belasan meter dengan lama perjalanan sampai tiga jam, hutan itu juga rawan binatang buas, beruntung korban ditemukan selamat,” kata dia.
Ia mengatakan kasus serupa juga terjadi pada Januari lalu ketika seorang petani asal Kamang Mudiak hilang dan ditemukan di Muara Palupuh.
“Bahkan pada Oktober 2020 lalu, 84 pemuda yang melakukan napak tilas juga dinyatakan hilang di Tarusan Kamang dan ditemukan di Hutan Suayan Kabupaten Lima Puluh Kota,” pungkasnya. (rdr/ant)

















