Ia mengakui, mulai membuka pelayanan mobil jenazah itu bermula setelah beberapa tahun bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam.
Saat itu, korban bencana alam hanya dibawa menggunakan mobil pickup akibat lokasi kejadian cukup jauh dari fasilitas kesehatan.
Selain itu, warga kurang mampu kesulitan untuk mendapatkan pelayanan mobil ambulance dalam membawa keluarga dari RSUD Lubukbasung ke rumah duka dan sampai ke makam, akibat tidak adanya mobil jenazah di daerah itu.
“Sebelumnya tradisi gotong royong masih tinggi untuk membawa jenazah dari rumah ke makam. Namun, akhir-akhir ini sudah berkurang,” katanya.
Atas dasar itu, pihak keluarga mengumpulkan dana secara patungan untuk membeli mobil jenazah dan diberinama Mobil Jenazah Amai Malah dan Husin Almarhum.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian menyambut baik dengan keberadaan mobil jenazah gratis milik warga Bulaan itu dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat.
“Ini satu-satunya mobil jenazah di Agam yang dimiliki masyarakat,” katanya.
Ia berharap ada tambahan atau pengadaan mobil jenazah dari warga lainnya, karena wilayah Agam sangat luas dan jarak rumah ke pandam kuburan cukup jauh. (rdr/ant)
















