Yang jelas, saat ini pihak Pemprov Sumbar sendiri sudah menunggu untuk melakukan kesepakatan resmi dengan Semen Padang FC. Namun, karena mendesak, MoU itu belum bisa terlaksana, tapi sudah ada rencana untuk membuat bentuk kerjasama itu.
“Semen Padang FC diminta mengajukan permohonan kerjasama. Sebab, selama ini surat yang masuk hanya untuk pengajuan homebase. Untuk kompensasi, nanti ada tim dari Badan Pengelolaan Aset yang akan mengkaji,” jelas Dedi.
Sementara itu, CEO Semen Padang FC, Win Bernadino berharap ada titik temu mengenai biaya saat latihan di stadion dan mudah-mudahan bisa membantu meringankan beban Semen Padang FC. Karena, pihaknya juga sudah menggelontorkan biaya untuk renovasi.
“Mengelola sepakbola profesional butuh biaya dan kami siap berkontribusi. Untuk verifikasi sudah selesai, sekarang menunggu hasil. Memang kita hanya mengajukan satu stadion saja,” ucap Win.
Selain itu, kata Win, renovasi stadion sampai saat ini sudah mencapai angka Rp500 juta, itupun masih ada perbaikan lampu stadion, kualitas rumput dan beberapa fasilitas lain seperti bench, ruang ganti dan sebagainya.
“Dalam diskusi bersama Wagub, Dispora dan manajemen akan membicarakan kompensasi renovasi stadion tahun depan. Kami apresiasi itu, kami maklum. Sebab, pemerintah terikat dengan aturan, tapi yang belum tercantum dalam aturan itu adalah nomenklatur latihan,” kata Win.
“Yang jelas, kita harus samakan visi bagaimana memajukan sepakbola Sumatera Barat,” tutupnya. (rdr)

















