Atas peristiwa itu, polisi langsung turun tangan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sejumlah saksi diperiksa. Polisi juga melakukan autopsi terhadap korban guna mengetahui penyebab kematiannya.
“Dari pihak keluarga korban sudah membuat laporan polisi di Polres dan pihak keluarga korban juga bersedia melakukan autopsi,” ujarnya. Petugas Polsek Cisoka, Polresta Tangerang, telah memeriksa enam orang saksi terkait kejadian tersebut.
Aktivitas Berjalan Normal
Usai kejadian itu, kegiatan Pondok Pesantren Daar El-Qolam berlangsung normal. Para santri melaksanakan aktivitas seperti biasa, baik rutinitas yang dilakukan santri/siswa SMP maupun oleh siswa SMA.
Begitu pun aktivitas di lingkungan Asrama Indonesia di ponpes itu, termasuk aktivitas di koperasi depan sekolah yang menyediakan berbagai macam keperluan seperti penjengukan para orangtua santri.
“Walaupun tetap kami tidak menginginkan kejadian ini terjadi, tapi kegiatan-kegiatan kemarin pasca-kejadian/insiden sampai hari ini, tetap berjalan normal,” kata perwakilan pihak Ponpes Daar El-Qolam, Ahmad Idrus, kepada wartawan di Tangerang, Senin.
Ia mengatakan kejadian tersebut tidak mengganggu kegiatan atau aktivitas belajar mengajar di Ponpes itu.
Menurutnya, insiden perkelahian itu baru pertama kali terjadi di pondok pesantrennya, sehingga pihaknya akan mengevaluasi pengawasan kepada para santri-santri.
“Kami semaksimal mungkin memperketat pengawasan di asmara, maupun di kelas. Insya Allah mudah-mudahan bisa terselesaikan,” ujar dia. (rdr/ant)

















