Pada sisi lain ia menyampaikan masyarakat Indonesia patut bersyukur karena dalam keadaan sulit saat ini ekonomi mampu tumbuh 5,44 persen. Dari sektor perdagangan untuk ekspor pada kuartal II 2022 juga surplus dan meraih angka tertinggi dalam sejarah yaitu 24,9 miliar dolar Amerika Serikat.
Akan tetapi ia menyampaikan kekhawatiran soal inflasi yang cukup tinggi namun di bandingkan negara lain di Eropa ataupun Amerika Serikat lebih kecil. “Di barat inflasi mencapai 10 persen, kita 4,9 persen tapi ini sudah warning karena kalau lebih tinggi lagi masyarakat akan berteriak,” ujarnya.
Namun ia optimis Indonesia akan mampu menghadapi situasi sulit ini. Oleh sebab itu ia mengajak pemerintah kota bersinergi dan berkolaborasi memajukan perdagangan di Tanah Air.
“Salah satunya dengan memastikan harga stabil dan apabila harga bahan pokok terkendali akan berpengaruh pada keterpilihan atau elektabilitas,” ujar Mendag Zulhas.
Kemudian pihaknya juga mengajak wali kota mengoptimalkan transformasi digital dalam perdagangan. “Kementerian Perdagangan punya target 1.000 pasar tradisional dan satu juta pedagang dilatih menggunakan platform digital,” kata dia. (rdr/ant)

















