“Tujuan dari program ini adalah menjadikan para warga binaan menjadi manusia yang lebih baik, lepas dari ketergantungan narkoba, serta bisa produktif,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya selama program berjalan pihak Lapas juga akan berupaya mengeksplore kemampuan tiap-tiap warga binaan untuk dikembangkan sesuai bakat yang dimiliki.
Ia berharap ilmu yang didapatkan selama enam bulan bisa dipahami, dimengerti, dan diaplikasikan sehingga warga binaan benar-benar lepas dari jeratan narkoba, pulih, serta bisa produktif saat keluar dari penjara.
Pada bagian lain, untuk program rehabilitasi sosial gelombang I tahun 2022 telah berlangsung dari Januari hingga Juli dengan peserta sebanyak 100 orang.
“Berdasarkan pengamatan dari peserta gelombang I, sikap dan cara berinteraksi mereka telah berubah ke arah yang lebih baik. Berbeda jika dibandingkan sebelumnya,” jelasnya.
Ia berharap para narapidana yang telah mengikuti program rehabilitasi sosial gelombang I serta gelombang II nanti bisa membagikan ilmu serta materi yang telah didapatkan kepada warga binaan lain atau warga di luar. (rdr/ant)

















