Ia menyebutkan selain kegiatan inti Pemko Pariaman beserta masyarakat dan komunitas di daerah itu juga melaksanakan kegiatan untuk memeriahkan Pesona Budaya Hoyak Tabuik.
Adapun kegiatan tersebut yaitu di antaranya kegiatan keagamaan yaitu subuh mubarokah dengan salat subuh berjamaah, Tadarus Al-Qur’an pada 30 Juli atau pertanda dimulainya kegiatan.
Selain itu juga dilaksanakan sejumlah lomba baik pembuatan tabuik kecil maupun lomba mewarnai untuk tingkat TK di Pariaman, e-sport, penampilan seni budaya, dan festival rebana.
Seluruh kegiatan tersebut termasuk proses pembuatan tabuik dapat menjadi objek yang menarik diikuti terutama bagi wisatawan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman, Sumatera Barat mulai mempersiapkan penyelenggaraan ajang pariwisata unggulan daerah itu yaitu Festival Hoyak Tabuik 2022, yang selama dua tahun sebelumnya tidak dapat diselenggarakan karena pandemi COVID-19.
“Setelah dua tahun vakum, tidak ada Festival Hoyak Tabuik. Kemarin (beberapa hari yang lalu) kami melaksanakan musyawarah dengan tokoh adat dan tuo tabuik di Kota Pariaman. Insyaallah tahun ini dilaksanakan (Festival Hoyak Tabuik)” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Dwi Marhen Yono di Pariaman. (rdr/ant)

















