Ia kemudian melanjutkan, “Kami tengah menghadapi kondisi ekstrem dan luar biasa.” Pada akhir pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri Prancis mengerahkan total enam pesawat untuk memerangi api.
Sementara itu, lebih dari 200 sukarelawan juga dikerahkan membantu petugas memadamkan api. Ratusan relawan itu bergabung dengan sedikitnya 1.500 petugas yang terus mencoba memadamkan api.
Untuk menghindari potensi korban, pihak berwenang mengevakuasi 14.900 penduduk di daerah yang mungkin berada di jalur kebakaran. Termasuk, wilayah yang terimbas asap tebal. Secara keseluruhan, tercatat 31 ribu orang yang dievakuasi sejak awal kebakaran pada 12 Juli lalu.
Di Inggris, gelombang panas bahkan sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan. Pemerintah sampai-sampai memperkirakan suhu akan mencapai di atas 40 derajat celsius. “(Suhu) 41 derajat celsius, kemungkinan. Kami bahkan punya model suhu sekitar 43 celsius, tapi kami berharap tak akan setinggi itu,” kata CEO Badan Meteorologi Inggirs, Penelope Endersby.
Perkiraan cuaca itu membuat operator kereta api memperingatkan gelombang panas bisa merusak rel. Sebagai salah satu upaya melawan gelombang panas, beberapa sekolah mendirikan kolam rendam guna membantu anak-anak mendinginkan diri.
Empat kebakaran juga terjadi di Portugal Utara. Pemerintah kemudian mengerahkan 600 petugas untuk memadamkan api. (rdr/cnnindonesia.com)

















