Ia menyebut, pemahaman dalam beragama di negara Republik Indonesia yang berideologi Pancasila perlu menjadi perhatian agar tidak terpapar paham yang mengarah kepada runtuhnya keutuhan negara Republik Indonesia dalam bentuk intoleransi.
“Dikhawatirkan bila masyarakat sudah terpapar paham keagamaan yang anti pancasila dapat menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang pada akhirnya kehidupan akan semakin sulit,” katanya.
Untuk itu perlu diberikan tentang pemahaman terhadap radikalisme dan intoleransi serta peningkatan keimanan yang teguh berdasarkan ketuhanan yang maha esa,” lanjut Wakapolda Sumbar.
Kemudian, pengetahuan tentang penyakit mulut dan kuku yang akhir-akhir ini sedang berkembang ditengah kehidupan masyarakat akan dapat menjadi pedoman dalam penanggulangannya sehingga ketahanan pangan dapat tercapai.
“Dengan sehatnya spiritual dan kokohnya iman yang tidak berpaham intoleransi maka keinginan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat dijalani dengan baik,” terangnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kadis Pangan Provinsi Sumbar, Kadis Peternakan Sumbar, Kadis Pertanian Sumbar, Kasat Binmas dan Bhabinkamtibmas sejajaran Polda Sumbar, Kepala OPD terkait dari masing-masing Pemkab/Pemko se Sumbar, dan narasumber. (rdr)

















