Apalagi sukses atau tidaknya seseorang tidak harus tergantung pada nilai satu mata pelajaran saja. Sebab setiap manusia pada prinsipnya memiliki minat dan bakat serta kemampuan yang berbeda-beda.
Bahkan selaras pendidikan suatu di Minangkabau seperi masa dahulunya. Semua orang bebas belajar apa saja, mulai dari tulis baca Alquran, seni hingga pelajaran beladiri.
“Di sini anak nantinya akan di-coaching terus, sehingga tampak perkembangannya sesuai minat bakatnya masing-masing,” terangnya.
Ia menyampaikan kegiatan tersebut sebelumnya sudah diekspos di salah satu nagari Kecamatan Sutera dan secara umum bakal dilaunching mulai tahun ajaran baru 2022-2023.
Terkait pembiayaan mantan kepala SMA 2 Painan itu mengatakan bisa dialokasikan dari Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kami yakin kegiatan seperti ini mampu meminimalisir ketergantungan anak pada android,” tegas pria yang juga mantan Kepala SMA 3 Painan itu. (rdr/ant)
















