Taman Kehati sendiri, memiliki luas 50 Ha. Selain rusa totol, di kawasan Kehati ini Semen Padang juga melakukan konservasi ikan bilih asal Danau Singkarak. Bahkan, hasil dari konservasi ikan bilih ini sebagiannya juga telah dikembalikan ke habitatnya di Danau Singkarak.
Selain itu, di Taman Kehati ini juga terdapat berbagai spesies flora dan fauna di antaranya, palem kipas, palem merah, tumbuhan paku tiang dan pakis haji, elang ular bido, cekakak sungai, cekakak belukar, burung madu sriganti dan burung madu.
“Bagi Semen Padang, pemeliharaan rusa totol, ikan bilih dan juga flora dan fauna ini bagian kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya.
Salah seorang penggiat medsos bernama Ilona Bella, mengaku senang bisa mengikuti program Bertemu Ruslam yang digelar Semen Padang. Meskipun Ruslam sendiri saat ditemui, tidak menunjukkan interaksi yang cukup banyak dengan para peserta program bertemu Ruslam.
“Tadi kami kasih makan juga, tapi sayangnya Ruslam agak sedikit malu-malu, sulit untuk kami dekati. Tapi yang jelas, kami sangat senang bisa bertemu si anak rusa totol dari induk yang berasal dari Istana Bogor yang lahir di penangkaran Taman Kehati ini,” katanya.
Selain bertemu dengan Ruslam, ia pun mengaku bahwa berbagai rangkaian yang digelar Semen Padang juga memberikan pengalaman yang cukup berharga bagi dirinya pribadi. Khususnya kegiatan seminar Langkah Bijak Pilah Sampah, sekaligus pengenalan aplikasi Nabuang Sarok Semen Padang.
Menurutnya, sangat banyak manfaat yang disampaikan narasumber seminar, terutama soal pengelolaan sampah yang selama ini banyak yang tidak diketahuinya.
Kemudian soal aplikasi Nabuang Sarok, tentunya akan memberikan feedback bagi masyarakat lingkungan PT Semen Padang, dan Kota Padang pada umumnya. (rdr)

















