Jonathan Eastwood, seorang peneliti di Imperial College London mengatakan: “Setidaknya di Inggris, investasi cuaca antariksa sangat didorong pemahaman dampak sosial-ekonomi.
“Ada banyak pertanyaan tentang apa yang masuk akal untuk diinvestasikan untuk bertahan melawan cuaca luar angkasa berdasarkan kemungkinan dampaknya.” ujar Eastwood.
Eastwood merupakan bagian dari SWIMMR, program empat tahun senilai £20 juta atau Rp305 miliar yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan Inggris dalam pemantauan dan prediksi cuaca luar angkasa. Selama panel, anggota menyarankan bahwa sistem peringatan canggih dapat memungkinkan operator jaringan listrik untuk meminimalkan efek badai Matahari dan bersiap memulihkan layanan secepat mungkin.
Selain itu, membuat sistem seperti itu akan membutuhkan pengumpulan data cuaca luar angkasa yang lebih baik, seperti yang sudah digunakan oleh NASA (Badan Penerbangan Luar Angkasa AS) dan ESA (Badan Penerbangan Luar Angasa Eropa)
Itu juga perlu membuat model yang akan memprediksi kemungkinan kegagalan jaringan lengkap atau sebagian, dan beberapa validasi bahwa model dan respons tersebut berfungsi.
Satelit Starlink rusak
Sebelumnya sebanyak 40 satelit starlink milik Space X rusak akibat badai Matahari. Itu terjadi akibat perusahaan milik Elon Musk itu mengabaikan peringatan yang telah diberikan sebelumnya.
Dilansir Times, dengan mudah atmosfer menjatuhkan satelit 260 kg dari orbitnya sebelum mencapai permukaan. Pesawat ruang angkasa yang rusak dan jatuh itu disebut bagian dari muatan 49 satelit Starlink yang diluncurkan SpaceX ke orbit pada 3 Februari yang dimaksudkan untuk bergabung dengan 1.925 Starlink lainnya.
Keberadaan satelit Starlink bertujuan untuk meningkatkan dan menyediakan akses global ke layanan broadband.
Starlink sudah mengelilingi Bumi dalam orbit yang berkisar dari 540 km (335 mil) hingga 1.300 km (800 mil). Seperti praktik umum untuk SpaceX, semua Starlink awalnya ditempatkan di orbit parkir singkat hanya 209 km (130 mil) ke atas sehingga mereka dapat dijalankan melalui sistem check-out untuk memastikan mereka berfungsi dengan baik. (rdr/cnnindonesia.com)
















