Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang terus diikuti Dekranasda Sumatera Barat dengan melibatkan pemerintah kabupaten/kota beserta para pelaku usaha lokal yang memiliki produk bernilai jual.
“Tak hanya itu, pada event tersebut juga terjadi kesepakatan kerjasama pelaku IKM dengan perantau daerah terkait pemasaran,” terang mantan Asisten II itu.
Menurutnya kesepakatan itu adalah peluang besar bagi pelaku usaha untuk memasarkan produknya, tanpa mengabaikan faktor kualitas di tengah ketatnya persaingan.
Selain itu membuat e-katalog daerah, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2022 tentang P3DN. Pesisir Selatan telah memiliki tim pelaksana, melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.
“Apalagi atsiri merupakan salah satu produk yang bernilai jual, karena salah satunya seperti nilam adalah bahan baku utama pembuatan parfum,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan membangun sentra pengolahan atsiri melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian sebesar Rp14 miliar.
Dari jumlah itu Rp9,8 miliar dipakai untuk membangun fisik pabrik dan sisanya yang sebesar Rp5 miliar untuk peralatan produksi, sarana dan prasarana lainnya.
Sentra Atsiri dibangun di atas lahan seluas 1 hektare dan dengan luas bangunan 1.300 meter per segi di Nagari Lunang Tengah itu ditargetkan rampung pada 31 Desember tahun ini. (rdr/ant)

















