Saat ditanya petugas kata Mursalim, keduanya mengaku uang hasil pak ogah tersebut disetorkan kepada oknum pemuda setempat setiap harinya. “Mereka mengakui bahwa mereka membayar ke oknum pemuda yang berprofesi sebagai sopir angkot,” terangnya.
Mursalim berjanji, pihaknya akan mencoba menelusuri pengakuan dari para remaja tersebut. Karena diduga kuat, ada oknum yang memang sengaja memanfaatkan para remaja ini sebagai pak ogah untuk mendapatkan uang. Satpol PP berencana melibatkan aparat kepolisian untuk mengungkap ada dugaan pungutan liar (pungli) dari aktivitas para pak ogah tersebut.
“Sesuai aturan, keduanya kita kirim ke Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan. Untuk selanjutnya akan kita lakukan pengawasan. Kita akan libatkan pihak terkait, karena ada indikasi pungli dari aktivitas pak ogah ini,” tegasnya. (rdr)
