Disebutkan juga oleh Mullendore bahwa pelaku menggunakan pistol tangan semi-otomatis dalam aksinya.
Juru bicara pihak Columbia Machine menyatakan pihak perusahaan bekerja sama dengan otoritas setempat dalam penyelidikan kasus penembakan ini, namun enggan berkomentar lebih lanjut. Menurut situsnya, perusahaan itu memasok peralatan manufaktur beton kepada para konsumen di lebih dari 100 negaranya.
Selain diselidiki oleh kepolisian setempat, Biro Investigasi Federal (FBI) cabang Baltimore bersama Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak AS juga mengirimkan agen mereka ke lokasi penembakan.
Penembakan di Maryland ini menambah panjang daftar penembakan mematikan yang terjadi di wilayah AS sepanjang tahun ini. Terakhir kali, seorang remaja 18 tahun melepas tembakan di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Uvalde, Texas, hingga menewaskan 19 anak dan dua guru. (rdr/detik.com)

















