“Wahyu dan semuanya mereka sudah merapatkan sudah sepakat sebulan yang lalu kemudian dimatangkan lagi, terjadilah kemarin, inisiasinya dari Wahyu dan kawan-kawan semuanya juga menginisiasi,” ucapnya.
Dia mengatakan para pelaku berangkat dari Kota Bekasi menggunakan dua motor dan satu unit mobil pada pukul 00.30 WIB, Sabtu (4/6). Pada pukul 02.00 WIB, pelaku sampai di daerah Teluk Jambe, Karawang, untuk menghancurkan motor KLX hijau yang disiapkan untuk diceburkan.
“Jadi sepeda motor yang ada di sana yang rusak itu sebelumnya telah dipecahkan di Karawang menggunakan batu,” ucap Gidion.
Setelah motor dirusak, para pelaku kembali menuju Bekasi menggunakan jalur Kalimalang. Dia mengatakan Wahyu berpindah kendaraan dari motor KLX hijau ke mobil Pajero yang sudah disiapkan 2 km sebelum di TKP.
Setelah itu, Wahyu memberi aba-aba kepada Abdil Mulki untuk melakukan aksinya menjatuhkan diri dan motor KLX hijau ke Kalimalang. Lalu, Asep Riak dan Dena Surya berpura-pura menolong Abdil Mulki yang terjatuh.
“Saudara Asep dan saudara Dena berpura-pura menolong, kemudian saudara Dena mengadukan kejadian ini ke Polsek Cikarang Pusat,” tuturnya.
Awal Mula Kecurigaan Polisi
Kasus laporan palsu itu dibongkar setelah polisi melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Polisi curiga sejak awal kecelakaan itu direkayasa karena tak menemukan bukti-bukti.
“Dari olah TKP, kalau laka lantas kan ada namanya benturannya kan, tapi ini kok bekas-bekas pecahan kaca nggak ada, ditemukan ketidaklaziman,” ucap Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif kepada awak media pada Senin (6/6/2022).
Setelah ditemukan kecurigaan, polisi melakukan interogasi kepada para saksi-saksi. Salah satu pelaku, Abdil Mulki yang akhirnya mengakui kejadian tersebut adalah rekayasa.
“Karena kejadian laka lantas tersebut terdapat banyak kejanggalan dan ada satu korban hilang di irigasi yang belum ditemukan, petugas melakukan penyelidikan dengan cara menginterogasi saksi-saksi. Dari hasil interogasi saksi bernama Abdil Mulki (mengaku) kejadian laka lantas tidak ada dan hanya rekayasa,” tuturnya.
Selain itu Kabid Pencegahan Dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said mengatakan pihaknya telah menyisir sekitar 7 km untuk mencari korban. Siad mengaku pihaknya menurunkan 50 personel.
“Kemarin sampai 6-7 kilo kami melakukan penyisiran ke arah Kota Bekasi, tidak kurang dari 50, itu ada 7-10 perahu yang kita kerahkan,” tuturnya.
Pihaknya menyayangkan rekayasa yang dilakukan Wahyu cs. Perbuatan mereka, kata Said, mempermainkan para pihak yang sudah berhari-hari melakukan pencarian.
“Ya menurut kami ini sangat disayangkan dan mengecewakan bagi kami, saya anggap tidak memiliki hati nurani, dan itu ngerjain kepolisian, Basarnas ngerjain BPBD, komunitas-komunitas relawan yang berhari-hari disini melakukan pencarian,” ujarnya. (rdr/detik.com)
















