“Fungsi intermediasi BPR dan BPRS cukup baik terlihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 94,63%, rasio permodalan (CAR) masih cukup baik 29,22%,” terangnya.
Untuk Industri Keuangan Non Bank, khususnya Perusahaan Pembiayaan, pada Maret 2022, Piutang Pembiayaan mengalami pertumbuhan negatif 1,09% (yoy).
Namun Non Performing Loans NPL mengalami perbaikan menjadi 2,88% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,95%.
Sedangkan dari Industri Pasar Modal, jumlah Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan.
Pada posisi Maret 2022, SID didominasi oleh Investor Reksa Dana yang mencapai 110.417 Investor dan kemudian disusul oleh Investor Saham sebanyak 54.313 investor, Investor Surat Berharga Negara (SBN) baru tercatat sebanyak 4.659 investor.
Investor Efek Beragun Aset (EBA) baru sebanyak 3 investor. Dari 54.313 investor saham 70,30% dinominasi oleh usia dibawah 30 tahun.
“Jumlah SID Investor Saham tumbuh sebesar 66,38% dengan transaksi sebesar Rp1,81 Triliun, tumbuh sebesar 35,17% (yoy),” ungkap Yusri. (rdr)

















