Meski begitu, Agus mengeklaim kenaikan trafik internet kali ini dapat diantisipasi dengan baik dan masyarakat bisa terus menikmati layanan internet terbaik dari Smartfren.
“Jaringan telekomunikasi Smartfren telah dirancang menggunakan desain full redundant dan memiliki teknologi switch over sehingga perubahan kebutuhan kapasitas bisa disesuaikan dengan cepat,” ujar dia.
Lebih lanjut Agus memerinci, mayoritas kenaikan trafik terjadi di sepanjang jalur mudik, hingga menyebar ke berbagai kota tujuan mudik terutama di daerah Jawa Barat (10 persen), Jawa Tengah (18 persen) dan Jawa Timur (6 persen).
Bahkan, kenaikan juga terjadi di beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mencapai di atas 60 persen.
Adapun berkat rangkaian upaya antisipasi yang dilakukan, Smartfren, kata Agus, berhasil memperkecil jumlah keluhan pelanggan terkait jaringan hingga sebesar 60 persen selama periode Lebaran.
“Kondisi network juga tidak ada incident critical yang menyebabkan gangguan terhadap jaringan,” tuturnya. (rdr)

















