Dia mengatakan Johan Silaen yang saat itu memimpin penangkapan langsung masuk ke rumah bersama beberapa orang anggota. Namun, Galing yang sudah menunggu di dalam rumah, langsung menombak Johan Silaen.
“Anggota kami, AKP Silaen posisinya di depan, karena dia yang memimpin. Saat itu dia mengenakan rompi (antipeluru), tetapi ditusuknya di perut kirinya,” katanya.
Setelah Johan Silaen ditombak, anggota yang berada di belakangnya menembak Galing karena sudah menyerang polisi. Irwan menyebut polisi melepaskan tiga tembakan ke arah dada yang menyebabkan Galing tewas di tempat.
“Terkait kejadian ini, sudah kami berikan pengertian kepada keluarga pelaku dan kami sampaikan apa adanya yang kemudian tindakan tegas diambil karena tindakan pelaku juga berisiko terhadap anggota lainnya,” kata dia.
Dia mengatakan Taufik Hardiansyah alias Galing merupakan buron 11 kasus begal di sejumlah wilayah.
“Ke-11 TKP ada ada enam TKP pencurian dengan kekerasan di wilayah Polres Batanghari, dua TKP di Polresra Jambi masing-masing satu kasus pencurian kekerasan atau curas dan satu pencurian pemberatan (curat) serta tiga TKP di Muarojambi,” kata Irwan. (rdr/detik.com)

















