Masalah tersebut katanya, tidak hanya terjadi di Solok Selatan, melainkan sebagian besar daerah di Indonesia.
Selain itu, perbedaan harga bandwidth di Pulau Jawa berbeda dengan daerah lainnya, dengan harga murah maka infrastruktur dapat digratiskan pembangunannya.
Di Solok Selatan katanya, pihak provider akan mengkaji terkait pembangunan tower pada daerah blank spot, karena terkait dengan profit oriented perusahan penyedia jasa telekomunikasi,m.
“Pengembangan desa mandiri internet sangat potensial sebab sudah ada dua percontohan di Nagari Talunan Maju dan Pakan Rabaa Timur,” ujarnya.
Selain itu pembangunan tower mandiri serta proposal bantuan program bhakti Kemkominfo juga sangat dibutuhkan keseriusan dan dukungan semua pihak.
Pemkab Solok Selatan sudah menginventarisir permasalahan terkait daerah blank spot bersama Bupati Solok Selatan beserta Dinas Kominfo dan wali nagari serta camat.
Data Dinas Kominfo Solok Selatan terdapat 39 blank spot yang benar-benar tidak memperoleh sinyal sama sekali yang tersebar pada 15 nagari di enam kecamatan. (rdr/ant)

















