PADANG, RADARSUMBAR.COM – Lebaran Idul Adha merupakan sebuah hari raya dalam agama Islam. Dalam rangka peringatan tersebut, umat islam yang mampu diimbau untuk berkurban Sapi atau kambing dan daging hewan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Untuk masyarakat yang mendapatkan daging, tentu akan mengolahnya menjadi makanan yang bisa disantap dan dinikmati bersama keluarga.
Kepala Ruangan Gizi di Semen Padang Hospital (SPH) Yusminatati, S.Gz mengungkapkan, ada cara sehat yang mesti diketahui masyarakat dalam mengolah dan mengonsumsi daging kurban agar tetap sehat di masa pandemi.
Pertama, yang mesti diketahui saat akan mengolah daging kurban yakni mengetahui kesegarannya. Yang mencirikan daging kurban itu segar yakni dagingnya bewarna kemerahan, baunya segar, teksturnya kenyal dan padat.
“Biasanya kalau untuk daging kurban itu termasuk segar, karena baru dilakukan penyembelihan,” jelas ahli gizi yang kerap disapa Uti ini.
Kemudian, untuk mereka yang menerima daging dari panitia, Uti mengimbau agar membersihkan daging tersebut sampai bersih sebelum diolah untuk dimasak. Sebenarnya sesuatu yang diolah sebaiknya memang harus dicuci dahulu agar terhindar dari kontaminasi bakteri.
Jika terlalu banyak dan ingin diolah menjadi masakan tidak pada hari tersebut, ia juga menyampaikan petunjuk yang tepat untuk penyimpanannya. Setelah daging diterima, jika terlihat kotor seperti terkena pasir dan sebagainya baiknya daging dibersihkan dahulu.
Kemudian, daging dipotong-potong sesuai porsinya dan dimasukkan kedalam plastik yang kedap udara, porsi penyimpan untuk satu kali pengolahan. Lalu masukkan ke freezer dengan suhu -18 derajat celcius. Penyimpanan dengan cara itu bisa membuat daging tahan sampai 1 tahun.

















