“Di beberapa TKP yaitu Kabupaten Boyolali, Karanganyar, Klaten dan Kota Solo,” terang Ade.
“4 orang warga sipil, dan saat ini dalam proses penyidikan oleh tim penyidik Satreskrim Polresta. Keempat tersangka sudah dilakukan penahanan di rutan Polresta guna proses lidik selanjutnya,” kata Ade.
Dia menerangkan saat ini Propam Polres Wonogiri dan Propam Polda Jateng Tengah sudah turun tangan untuk menyelidiki keterlibatan Bripda D. “Selain proses pidana, untuk keterlibatan oknum anggota Polri tersebut sudah dikoordinasikan lebih lanjut dengan Sie Propam Polres Wonogiri dan Bid Propam Polda Jateng,” lanjut Ade.
Saksi ceritakan momen pengejaran dan penembakan di Makamhaji
Sementara itu, aksi kejar-kejaran saat penangkapan komplotan pemerasan ini turut dituturkan warga sekitar Makamhaji. Pemilik warung di sekitar lokasi, Yuni mengaku melihat satu orang pemotor ditangkap dan tangannya diborgol polisi.
Dia juga melihat ada mobil yang dikejar polisi. Saat mobil itu sudah masuk di gang, mobil itu kemudian mundur dengan kecepatan tinggi hingga keluar gang. Mobil itu lalu melaju kencang ke arah selatan. Sesampainya di Jalan Slamet Riyadi Kartasura, mobil itu melarikan diri ke barat.
“Saat mobil keluar dari gang itu ditembaki polisi, nggak tahu kena orang yang di dalam mobil nggak. Anak saya di samping warung langsung ke sini. Saya sampai ketakutan, takut kalau kena peluru nyasar,” ujar Yuni, saat ditemui Rabu (20/4/2022) kemarin.
Saksi lainnya mengaku motornya sempat tertabrak kendaraan yang dikemudikan komplotan pemerasan itu. Dia bahkan hampir jatuh ditabrak mobil.
“Saya saat itu pulang kerja, rumah saya dekat situ. Ada mobil ngebut, sudah nyenggol bagian belakang motor saya, untung bisa menghindar. Itu mobil sempat nabrak mobil lain juga,” kata warga setempat yang bekerja di bengkel mobil sekitar lokasi, Huda. (rdr/detik.com)

















