Setelah itu, terjadilah cekcok antara pihak keluarga pelaku dengan polisi. Tiba-tiba salah satu keluarga pelaku menyiramkan pertalite yang dikemas dalam satu botol air mineral ke petugas polisi dari arah belakang sambil berkata ‘bakar, bakar, bakar’.
“Personil kita langsung menyelamatkan rekannya karena takut dibakar oleh keluarga pelaku. Si pelaku juga muncul dari dalam rumah sambil membawa satu botol bensin dan mengejar kita dengan bensin yang sudah disiapkan. Demi keamanan seluruh personil mundur,” ujar Aipda Andres kepada Radarsumbar.com.
Aipda Andres Pranata pun meminta bantuan ke Polsek Luki. Tak berapa lama, mobil patroli dengan enam personel berpakaian dinas lengkap sampai ke lokasi dan mencoba mengamakan pelaku. Kondisi pun semakin tak terkendali. Keluarga korban pun menyerang polisi yang datang.
“Tiga orang petugas dikeoroyok, termasuk saya. Karena mereka merasa anaknya tidak bersalah. Kita memang tidak melepaskan tembakan peringatan mengingat kondisi masih Ramadan dan orang sedang salat. Kita tak mau ganggu orang beribadah,” tutur Aipda Andres.
Akhirnya, Rabu (20/4/2022) siang, Kapolsek membujuk secara persuasif semua keluarga yang melakukan pengeroyokan dan menyiram bensin untuk menyerahkan diri ke Polsek Luki. Lima orang satu keluarga datang menyerahkan diri ke Polsek Lubuk Kilangan.
“Dengan cara persuasif, pelaku pengeroyokan dan penyiramkan bensin ke personil Opsnal kita sudah menyerahkan diri. Mulai dari pelaku R, tiga kakaknya dan satu ayahnya langsung diamankan dan masih dimintai keteranganya,” tutup Kapolsek. (rdr-007)

















