Tingginya serapan produk otomatis turut menyerap tenaga kerja. Karena itu bupati menyampaikan bakal menggelar pelatihan ketrampilan teknik sepatu sebagai salah satu bidang keahlian di Balai Latihan Kerja (BLK).
Apalagi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berkomitmen turut mendukung Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sesuai keputusan Rapat Kerja Nasional P3DN di Bali beberapa waktu lalu.
Bahkan bupati mengaku pihaknya kini telah membentuk tim akselerasi percepatan pelaksanaan P3DN dalam rangka pemulihan ekonomi daerah dan nasional di tengah pandemi COVID-19.
Hal itu sesuai instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta daerah supaya membelanjakan paling sedikit 40 persen APBD untuk menyerap produk dalam negeri.
Dari simulasi perhitungan 40 persen belanja untuk produk dalam negeri yang ada pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah nilai transaksinya diperkirakan lebih dari Rp1 triliun.
Dengan porsi belanja 40 untuk produk dalam negeri tersebut presiden optimis mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pusat hingga 1,71 persen.
Namun kenyataannya menurut presiden saat ini masih banyak kementerian, lembaga dan pemerintah daerah yang cenderung belanja produk impor dalam pengadaan barang dan jasa.
Bupati melanjutkan dengan simulasi perhitungan pertumbuhan seperti itu, bupati optimis pertumbuhan ekonomi Pesisir Selatan bisa di atas 5 persen, dengan base line di 2021 3,37 persen.
“Ini tentu akan kita laksanakan di daerah, sebagai bagian dari keberpihakan terhadap pelaku usaha lokal,” tutur bupati.
Bupati menyampaikan telah memerintahkan agar draft Surat Keputusan (SK) Bupati tentang Pembentukan Tim Peningkatan P3DN agar progres percepatan segera bisa dilakukan di daerah. (rdr/ant)

















