“Kalau warga Sampang kami rasa tidak (menjual sapi menggunakan transportasi laut, red), tidak tahu kalau warga kabupaten lain, seperti Pamekasan dan Sumenep. Bisa jadi sumber sapi ini dari luar Sampang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, puluhan sapi tersebut pada akhirnya tidak dievakuasi ke darat lalu dikubur. Namun aparat memilih menggiring ke laut lalu ditenggelamkan.
Dia mengatakan bahwa hal tersebut sudah dilakukan berdasarkan pertimbangan dengan sejumlah pihak.
“Dibantu warga dan aparat lain, bangkai sapi digiring ke laut lalu ditenggelamkan. Seban kalau dibawa ke darat akan banyak memakan waktu. Sapi itu tentu harus dikuburkan massal menggunakan alat berat,” tambahnya. (rdr/cnnindonesia.com)

















