“Jangan sampai, kebutuhan solar Sumbar dipenuhi, bahkan sampai 110 persen tapi antrean panjang tetap terjadi. Karena yang membeli bukan yang berhak, ada yang tangki modivikasi, atau kongkalikong dengan operator menjual solar subsidi ke industri,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu.
Andre Rosiade menyebutkan, langkah yang dilakukan Polda dan Polres se-Sumbar itu sudah tepat, karena dapat membuat efek jera kepada para pemain, baik penimbun atau penyeleweng solar. Kalau tidak ada tindakan tegas, maka penambahan kuota solar akan percuma.
“Kami rasa, kejadian ini tidak hanya di Padang, Padangpariaman dan Pessel saja, tapi juga di daerah-daerah lain. Kami minta aparat kepolisian terus bergerak mengungkap permainan-permainan kotor pelaku. Apalagi jelang Lebaran, kebutuhan BBM semakin tinggi,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre mengatakan, sebelumnya Direktur Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution juga telah mewanti-wanti, akan percuma kuota solar ditambah, kalau aparat tidak mengawasi dan menindak tegas pelaku kecurangan. “Alhamdulillah, dengan kerja keras semua, kini anteran solar sudah terurai dan tak terlihat lagi di Kota Padang dan daerah lainnya di Sumbar. Semoga dengan kebersamaan baik aparat, Pertamina, masyarakat dan lainnya, kelangkaan solar atau BBM bersubsidi bisa kita atasi,” tutupnya. (rdr)
















