Pelajari pula posisi peletakannya yang pas di atap mobil untuk menjaga keseimbangan kendaraan dan tidak melewati dimensi mobil untuk menjaga keamanan dan estetika. Supaya aman, pilih roof box bermerek yang telah memiliki sertifikat keamanan dan dijual oleh diler resmi.
4. Perhitungkan daya angkut maksimal kendaraan
Setiap kendaraan memiliki daya angkut maksimal untuk menjaga supaya kinerja mobil tetap terjaga optimal di jalan. Karena bukan merupakan komponen kendaraan, roof rack dan roof box harus dikategorikan sebagai barang bawaan.
Kurangi daya angkut maksimal dengan berat roof rack dan roof box untuk mendapatkan daya angkut maksimal baru sebagai acuan dalam membawa penumpang dan barang, termasuk barang yang akan dimasukkan ke dalam roof box.
5. Perhatikan gaya mengemudi di jalan
Keberadaan roof box akan mengubah aerodinamika dan pusat gravitasi serta menambah berat keseluruhan mobil. Biasanya mobil akan terasa lebih berat, limbung, dan sulit dikendalikan lantaran perubahan ketiga aspek tersebut.
Lakukan adaptasi saat mulai berjalan, pastikan selalu berkendara secara halus dan tenang serta tidak agresif, apalagi jarak pengereman juga akan bertambah jauh. Ingatlah selalu bahwa di atap mobil ada tambahan roof box yang mewajibkan pengguna untuk memperhatikan gaya mengemudi.
6. Hati-hati portal gerbang tol Cipularang otomatis
Ukur tinggi maksimal mobil setelah dipasang roof box. Pastikan aman dan dapat melewati portal gerbang tol otomatis (GTO) khusus mobil penumpang. Jika tidak bisa, artinya pengguna wajib melalui GTO tanpa portal.
Termasuk pula ketika melewati portal yang ada di kawasan wisata dan perumahan. Sebagai pengingat, pengguna dapat memasang stiker atau peringatan bahwa mobil membawa roof box yang bisa diletakkan di area kokpit pengemudi. (rdr/ant)

















