Ia mengatakan meskipun produksi ikan tangkap di Kota Pariaman meningkat namun Pemerintah Kota Pariaman tetap mengupayakan membuat rumpon agar nelayan mudah menangkap ikan.
Ia merincikan produksi ikan tangkap di Kota Pariaman terbanyak berada di semester II yang mencapai 3.143,1 ton dengan bulan penangkapan tertinggi September dengan jumlah produksi 600,2 ton.
Sedangkan produksi ikan tangkap di Kota Pariaman pada semester I 3.086,2 ton dengan bulan produksi tertinggi terjadi pada Mei dengan jumlah produksi tangkap 547,6 ton.
Ikan-ikan tersebut, lanjutnya tidak saja dipasarkan di dalam Kota Pariaman namun juga berbagai daerah di Sumbar dan luar provinsi itu.
DP3 Kota Pariaman mencatat produksi ikan di Kota Pariaman dari 2017 mencapai 6.251 ton, namun turun 2018 mencapai 6.011 ton, dan 2019 pada 6.005,60 ton karena alat tangkap yang mulai kurang memadai. Angka tersebut naik kembali pada 2020 dan 2021 karena adanya bantuan kapal dan alat tangkap dari pemerintah. (rdr/ant)

















