“Daunnya ini bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, bisa digunakan untuk peternakan. Masyarakat sekitar hutan bisa diarahkan sebagai petani terintegrasi dengan hutan. Begitu juga dengan bunga kaliandra, bisa digunakan untuk bididaya madu,” ujarnya.
Di Indonesia, kaliandra ini banyak dikembangkan di Gorontalo, dan Sulawasi Selatan. Bahkan di beberapa daerah di Sulawesi sudah diarahkan untuk bididaya tanaman kaliandra. Uji coba pohon kaliandra dalam bentuk banhan bakar sekian puluh ton juga sudah dilakukan.
“Pernah kami uji coba di pembangkit listrik PLN di Sulawesi, dan alhamdulillah hasilnya cukup bagus. Dan ini berangkat dari riset yang kami lakukan, di mana angka kalori bahan bakar dari pohon kaliandra ini tinggi nilainya, 5200-5400 dengan kadar air kurang dari 10 persen,” bebernya. (rdr)

















