Meski demikian, Presiden Rusia, Vladimir Putin, diyakini tak akan begitu saja menyerah. Putin diprediksi tak akan menarik mundur pasukannya, dan akan mengubah taktik dan melakukan tindakan yang lebih brutal.
Pejabat senior NATO melihat jika serangan rudal dan artileri berat militer Rusia ke Mariupol, adalah bukti kebrutalan. Ia menganggap Rusia menggunakan taktik klasik di Perang Dunia II, yang akan menghujani kota vital untuk membuat musuh tunduk.
“Mereka mencapai lebih banyak hasil di selatan. Tetapi, harga yang harus dibayar benar-benar mengerikan. Apa yang dilakukan (Rusia) adalah Perang Dunia II, dengan teknik berusia 70 tahun,” ujar pejabat NATO melanjutkan. “Untuk mencapai tindakan ekstrem ini, Anda harus terpojok dan terdorong untuk melanggar semua aturan moral manusia dan melakukan kebrutalan seperti itu,” katanya. (rdr/viva.co.id)

















