Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga memaparkan upaya yang dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 ini. “Hal ini sebagai bukti bahwa infrastruktur digital semakin meluas dan ekosistem digital juga semakin kondusif,” imbuhnya.
Pertama, hilirisasi akan terus dilanjutkan dengan turunan produk yang lebih banyak dan lebih bervariatif. Hal ini akan membuka investasi yang lebih besar dan membuka lapangan kerja yang semakin banyak.
“Selain itu, nilai ekspor kita akan terus meningkat, akan terus memperbaiki balance of payment kita dan memperkokoh fiskal, serta moneter kita. Hal ini akan semakin memperkokoh fondasi perekonomian kita,” ujarnya.
Selanjutnya, pemerintah akan mempercepat pengembangan ekonomi hijau yang menjadi kekuatan Indonesia. Selain itu, di tahun 2022 pemerintah juga mulai melakukan pekerjaan besar pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pembangunan IKN ini diyakini Presiden akan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan perekonomian di Indonesia, terutama Indonesia bagian timur serta menjadi motor inovasi bagi akselerasi pembangunan ekonomi masa depan.
“Saya mengajak dan mengundang para investor untuk berkontribusi dalam proses ini, ikut menjadi bagian dari perjalanan sejarah penting bangsa, berkontribusi bagi kemajuan Indonesia dan kejayaan Nusantara,” imbuhnya.
Presiden menekankan, tantangan dan ketidakpastian tersebut harus disikapi dengan hati-hati serta dengan kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha dan kebijakan yang cepat dan tepat, serta implementasi yang efektif dalam menangani hal tersebut.
“Yang jelas masyarakat tidak boleh menjadi korban dari ketidakpastian global ini. Investasi yang menciptakan lapangan kerja harus terus kita tingkatkan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan harus terus diupayakan,” tutupnya. (rdr)





















