YOGYAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Shamy Ardian, menegaskan bahwa penguatan citra institusi tidak dapat bertumpu semata pada strategi komunikasi formal, melainkan harus dibangun dari pengalaman nyata masyarakat sebagai penerima layanan.
Narasi positif yang lahir secara alami dari kepuasan publik dinilai jauh lebih kuat dan berkelanjutan. “Strategi komunikasi yang paling baik itu bukan afirmasi dari kita sebagai pemberi layanan, tetapi bagaimana penerima layanan menceritakan kebaikan yang mereka rasakan kepada orang-orang di sekitarnya.”
“Cerita dari masyarakat jauh lebih penting dibandingkan narasi yang kita bangun sendiri,” ujar Shamy Ardian, dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Sekretariat Jenderal Kementerian ATR/BPN, di Kota Yogyakarta, Selasa (23/12/2025).
Shamy Ardian mengungkapkan, berdasarkan pemantauan interaksi di media sosial, respons publik terhadap konten kementerian masih didominasi sentimen negatif.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tantangan komunikasi tidak dapat diselesaikan hanya melalui pengelolaan isu di tingkat pusat.
Dalam hal itu, Biro Humas dan Protokol di pusat memiliki peran strategis untuk merumuskan pendekatan komunikasi dan mengelola dampak pemberitaan.
Namun, pembentukan citra kementerian pada akhirnya sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan yang dirasakan langsung oleh masyarakat di daerah.

















