Ia menyebut persoalan tersebut telah diklarifikasi melalui koordinasi langsung dengan Menteri Perhubungan dan direktur jenderal terkait.
Mahyeldi juga mengungkapkan telah bertemu dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Menteri Perhubungan. Dalam pertemuan itu disepakati tidak ada pembongkaran jalur kereta api, melainkan dilakukan kajian komprehensif untuk memastikan kelestarian sekaligus pemanfaatannya.
“Sebagai aset heritage, jalur kereta api ini memiliki nilai sejarah dan edukasi yang tinggi. Seharusnya dirawat dan dimanfaatkan, bukan dibongkar,” katanya.
Ia turut menyinggung kebijakan penonaktifan jalur kereta api di Sumbar pada masa lalu yang dinilai sebagai kekeliruan dan tidak boleh terulang. Saat ini, reaktivasi jalur kereta api, termasuk pengembangan jalur yang menghubungkan pusat-pusat aktivitas masyarakat, telah masuk dalam agenda pemerintah daerah.
Sementara itu, arsitek sekaligus pegiat pelestarian Padang Heritage, Yulsi Munir, menyambut baik sikap tegas Gubernur Sumbar tersebut.
“Kami berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menjaga jalur dan bagian rel kereta api yang terus berkurang, serta mengkaji perubahan struktur sejumlah jembatan di kawasan cagar budaya,” ujarnya. (rdr/ant)
















