“Pembangunan jembatan dan perbaikan jalan terban telah kami usulkan dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi,” katanya.
Sementara itu, untuk menjaga akses tetap terbuka, jembatan darurat telah dibangun dengan melibatkan masyarakat, BNPB, TNI, Polri, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Meski demikian, curah hujan tinggi kerap menyebabkan material kembali menimbun badan jalan dan jembatan karena kondisi tanah yang masih labil.
Ia menjelaskan, saat masa tanggap darurat, pembersihan material belum sepenuhnya mencapai dinding perbukitan maupun hulu sungai, termasuk pemasangan bronjong.
“Yang terpenting saat itu kendaraan bisa melintas, dan itu yang kami lakukan dalam masa tanggap darurat,” ujarnya.
Benni menambahkan, Sungai Muaro Pisang di Pasar Maninjau, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, kerap tersumbat material berbatuan saat hujan deras, sehingga meluap ke badan jalan dan menghambat lalu lintas.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, alat berat disiagakan di lokasi guna membersihkan material agar kendaraan tetap dapat melintas. (rdr/ant)















