Selain mekanisme bantuan finansial bagi masyarakat terdampak, Pemerintah juga terus melakukan efisiensi distribusi logistik agar makin berjalan optimal.
Hingga saat ini, tingkat keberhasilan penyaluran bantuan logistik tercatat telah melampaui 80 persen, dengan komitmen bahwa tidak ada logistik yang tertahan lebih dari dua hari di setiap posko penanganan bencana.
Ia menuturkan, laju distribusi logistik dari Posko Halim Perdanakusuma telah mencapai 97 persen, sementara dari Posko Iskandar Muda tercatat sebesar 80,93 persen.
“Perlu kami sampaikan bahwa setiap posko provinsi selain menerima dukungan logistik dari Posko Halim, juga melakukan pengadaan pembelian serta menerima distribusi logistik dari warga di masing-masing provinsi,” tutur Abdul Muhari.
Untuk wilayah Sumatra Utara, Posko Silangit mencatat laju distribusi sebesar 98,2 persen dan Posko Kualanamu 72,4 persen. Sementara itu, distribusi logistik di Sumatra Barat telah mencapai 93,5 persen.
“Di sini terlihat bahwa SOP kami memastikan tidak ada barang yang tinggal lebih dari 2×24 jam. Semua pasti langsung terdistribusi. Karena itu, laju distribusi di setiap posko berada di atas 80 persen,” kata dia.
BNPB menegaskan, percepatan distribusi logistik menjadi prioritas utama untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi.
Skema distribusi dilakukan secara terkoordinasi dengan pemerintah daerah dan unsur terkait agar bantuan tepat sasaran serta merata di seluruh wilayah terdampak.
Dengan sistem pendataan yang dilakukan secara bertahap dan terintegrasi, pemerintah berharap proses pemulihan ekonomi serta penyediaan hunian bagi masyarakat terdampak bencana dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan. (rdr/infopublik)
















