Selain hotel yang sudah ada, pengembangan lanjutan akan dilakukan di lahan seluas lima hektare yang berada tepat di depan kawasan hotel. Di lokasi tersebut direncanakan pembangunan 13 tower tambahan serta sebuah pusat perbelanjaan. “Jika seluruh rencana pembangunan rampung, Kampung Haji Indonesia diproyeksikan mampu menampung hingga 24.000 jamaah dalam satu periode musim Haji,” kata Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI itu.
Andre juga menyoroti nilai strategis lokasi Kampung Haji Indonesia. Kawasan ini memiliki pemandangan langsung ke Clock Tower (Zamzam Tower) dan Jabal Nur atau Gua Hira. Selain itu, lokasinya berdekatan dengan pemakaman bersejarah Ma’la, tempat dimakamkannya istri Rasulullah SAW, Siti Khadijah, serta ulama besar Indonesia, KH Maimun Zubair.
Dari sisi aksesibilitas, Andre menjelaskan bahwa pembangunan Jembatan Al-Hujun yang ditargetkan selesai pada akhir 2026 akan memangkas jarak dan waktu tempuh menuju Masjidil Haram secara signifikan. Dengan kendaraan, jamaah hanya memerlukan waktu sekitar tiga menit, sementara jika berjalan kaki dapat ditempuh sekitar 15 menit.
Menurut Andre, pengadaan dan pengembangan Kampung Haji Indonesia bukan sekadar investasi fisik, melainkan wujud nyata kehadiran negara dalam melayani umat. “Ini adalah komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah Indonesia. Negara hadir untuk memastikan jamaah Haji dan Umrah kita lebih nyaman, aman, dan terlindungi selama beribadah di Tanah Suci,” kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu. (rdr)

















