“Kehadiran alat berat diharapkan dapat mempercepat pengerjaan dan pembersihan, sehingga akses logistik, kendaraan, dan perekonomian bisa segera digerakkan,” katanya.
Ia menegaskan Polri berkomitmen terus mempercepat pemulihan infrastruktur serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pascabencana di wilayah utara Sumatra, khususnya Sumbar. Dalam pelaksanaannya, Polri juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah, TNI, relawan, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Hingga saat ini, pembangunan jembatan darurat telah dilakukan di sejumlah titik. Jembatan Palembayan di Kabupaten Agam telah rampung 100 persen, jembatan Malalak di Kabupaten Agam mencapai progres sekitar 80 persen, dan jembatan Batang Anai di Kabupaten Padang Pariaman sekitar 75 persen.
Sementara itu, pembangunan jembatan di X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, masih dalam tahap persiapan material. Adapun jembatan di Sumani, Kabupaten Solok, telah selesai 100 persen dan sudah beroperasi secara maksimal.
Dedi menambahkan, jembatan Salareh Aia di Kabupaten Agam kini sudah dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua, melayani sekitar 1.135 jiwa. Ke depan, jembatan tersebut akan ditingkatkan menjadi jembatan rangka baja modular (Bailey) agar dapat dilalui kendaraan roda empat. (rdr/ant)

















