Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas imbauan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan Kapolri yang meminta seluruh pihak meniadakan kegiatan hiburan sebagai bentuk empati atas musibah bencana di Sumatera. Selain itu, Bupati Agam juga menginstruksikan agar tidak menggelar hiburan organ tunggal maupun kegiatan sejenis selama daerah tersebut masih dilanda bencana.
“Kami akan meningkatkan pengawasan agar tidak ada kegiatan hiburan yang terlaksana selama Agam masih dalam kondisi berduka,” ujar Fauzi.
Bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Agam mengakibatkan 163 orang meninggal dunia, tersebar di Kecamatan Malalak 14 orang, Palupuh satu orang, Matur satu orang, Tanjung Raya 10 orang, Ampek Nagari satu orang, dan Palembayan 136 orang.
Selain itu, 38 orang dilaporkan hilang, masing-masing di Kecamatan Malalak tiga orang, Tanjung Raya dua orang, Lubuk Basung satu orang, dan Palembayan 32 orang. Pencarian korban hilang secara resmi dihentikan pada Senin (22/12) setelah adanya persetujuan dari para ahli waris.
Bencana banjir bandang, tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung juga menyebabkan 26 orang terisolir, 3.919 warga mengungsi, serta ribuan rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan. (rdr/ant)
















