“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan. Meskipun sudah menetapkan status transisi, cuaca masih belum bersahabat, dan ada perkembangan baru. Kami berterima kasih atas dukungan BNPB, termasuk tambahan 4 alat berat dan pembangunan sumur bor di 18 titik lokasi,” ujarnya.
Medison juga menyampaikan progres pembangunan hunian tetap (Huntap) di Saniang Baka, Kecamatan Junjung Sirih. “Alhamdulillah, lahan seluas 1 hektare untuk Huntap telah dihibahkan oleh niniak mamak Nagari Saniang Baka dan akan diproses sesuai prosedur,” tambahnya.
Kepala Pelaksana BPBD, Khairul, menegaskan komitmen Pemkab Solok untuk mendukung percepatan penginputan data kebencanaan dan penyusunan dokumen R3P.
“Pemkab Solok terus berkoordinasi dengan perangkat daerah dan pihak terkait untuk memastikan data akurat. Saat ini proses finishing data R3P sedang berjalan, dan kami targetkan pada tenggat 9 Januari 2026, data Kabupaten Solok sudah clear,” ujar Khairul.
Rapat ini diharapkan mendorong seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat menuntaskan kewajiban administrasi kebencanaan, sehingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dapat segera dilaksanakan, mendukung pemulihan masyarakat dan pembangunan daerah. (rdr)

















