“Namun akibat cuaca ekstrem, penerimaan retribusi pariwisata pada Sabtu dan Minggu kini hanya sekitar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada Minggu lalu jumlah wisatawan yang tercatat berkunjung hanya 53 orang dan sebagian besar datang menggunakan kereta api.
Ferialdi mengatakan, selama masa tanggap darurat bencana, Pemkot Pariaman tidak memungut retribusi masuk objek wisata karena rendahnya kunjungan serta masih terjadinya banjir di sejumlah lokasi.
Seiring kondisi cuaca yang mulai membaik, sejak dua pekan terakhir Pemkot Pariaman kembali memberlakukan retribusi masuk objek wisata, meskipun hujan masih sesekali mengguyur wilayah tersebut.
Pemerintah kota berharap cuaca segera kembali normal dan akses jalan pulih sepenuhnya, mengingat penurunan kunjungan wisatawan tidak hanya berdampak pada pendapatan daerah, tetapi juga pada perekonomian warga yang bergantung pada sektor pariwisata. (rdr/ant)
















