Ia juga menyampaikan arahan Presiden RI yang menekankan pentingnya pencapaian target pendapatan dan belanja daerah.
Menurut Tito, belanja pemerintah memiliki peran strategis dalam menggerakkan perekonomian karena mendorong konsumsi rumah tangga dan aktivitas sektor swasta.
“Belanja pemerintah memperkuat konsumsi rumah tangga. Dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi, lebih dari 50 persen kontribusinya berasal dari konsumsi rumah tangga,” jelasnya.
Sementara itu Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyampaikan rasa syukur atas capaian kinerja APBD Sumbar Tahun 2025 yang mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat.
Ia menyebut capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh jajaran di lingkup Pemprov Sumbar.
“Alhamdulillah, dari pelaksanaan APBD tahun 2025 ini, kita termasuk yang baik. Dari sisi pendapatan kita masuk 10 besar nasional, dan dari sisi belanja kita termasuk tiga besar nasional,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi menambahkan, ke depan Pemprov Sumbar berkomitmen mempercepat pelaksanaan APBD Tahun 2026. Proses tender sejumlah kegiatan akan disiapkan lebih awal, sekitar bulan Januari hingga awal Februari melalui skema lelang dini.
“Kita perlu cepat, karena pada tahun anggaran 2026 nanti, fokus kita adalah rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang terdampak bencana,” tegas Mahyeldi. (rdr/adpsb/cen/bud)














