Ia menjelaskan material batuan dan sedimen yang menumpuk di sepanjang aliran Sungai Batang Sumpur turut dipindahkan dan dimanfaatkan kembali sebagai tanggul sungai.
“Langkah ini untuk memperkuat tebing sungai sekaligus mengendalikan aliran air agar tidak kembali meluap ke permukiman warga dan badan jalan,” katanya.
Namun, proses normalisasi masih bergantung pada kondisi cuaca. Apabila hujan atau mendung berpotensi meningkatkan debit air sungai, pekerjaan terpaksa dihentikan sementara demi keselamatan petugas dan alat berat.
Meski demikian, Kementerian PU terus mengoptimalkan waktu kerja saat kondisi memungkinkan agar progres penanganan tetap berjalan sesuai target percepatan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Tanah Datar John Kenedy menyampaikan apresiasi atas sinergi antara pemerintah pusat, BUMN Karya, dan pemerintah daerah.
“Kami mengapresiasi dukungan penuh Kementerian PU dan BUMN Karya. Kolaborasi ini membuat normalisasi sungai dan pemulihan jalan dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi,” ujarnya.
Melalui percepatan normalisasi Sungai Batang Sumpur dan penanganan jalan penghubung sementara, Kementerian PU bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen menjaga konektivitas antarwilayah serta mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat di Nagari Sumpur, Guguak Malalo, dan sekitarnya secara bertahap dan berkelanjutan. (rdr/ant)

















