“Kemenangan ini kami persembahkan untuk masyarakat Sumatera Barat. Untuk mereka yang sedang berjuang bangkit, untuk para korban yang kehilangan, dan untuk semua yang masih setia mendoakan daerah ini agar pulih kembali,” tambahnya.
Dari sisi kompetisi, tambahan tiga poin membawa Semen Padang FC mengoleksi 10 poin dan menjaga asa keluar dari zona degradasi. Namun Braditi menegaskan, pada momen seperti ini, nilai kemanusiaan jauh lebih penting daripada posisi klasemen.
Pertandingan sendiri berlangsung panas sejak awal. Persija harus bermain dengan 10 pemain setelah Figo Dennis menerima kartu kuning kedua pada menit ke-37. Unggul jumlah pemain, Semen Padang FC meningkatkan tekanan hingga akhirnya gol penentu tercipta pada menit ke-83 melalui gol bunuh diri Jordi Amat.
Drama berlanjut pada masa injury time ketika Fabio Calonego diganjar kartu merah usai tinjauan VAR. Persija sempat mencetak gol penyeimbang pada menit ke-100, namun gol Maxwell dianulir karena pelanggaran dalam proses serangan.
Skor 1-0 bertahan hingga laga usai. Bagi Semen Padang FC, kemenangan ini menjadi penanda kebangkitan tim. Meski masih berada di daftar degradasi di peringkat 16.
Namun bagi masyarakat Sumatera Barat, hasil tersebut menjadi simbol harapan—bahwa di tengah bencana dan kehilangan, masih ada alasan untuk percaya pada hari esok. (rdr)

















