“Kami terus mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan secara gratis oleh pemerintah, termasuk vaksinasi booster, terutama bagi mereka yang lansia,” ujar Nadia.
Pemberian vaksin, imbuh Nadia, telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi COVID-19.
“Penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia menunjukkan mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh,” imbuhnya.
Lebih lanjut Nadia menyampaikan, jarak waktu terbaik untuk mendapatkan dosis booster adalah minimal enam bulan setelah menerima vaksinasi kedua.
Kemudian, apabila apabila seseorang mendapatkan booster di bulan ke 6-9, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 – 88,9 kali lipat, tergantung merek vaksin booster yang digunakan.
Menutup pernyataannya, Nadia kembali menegaskan bahwa vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk mampu mengurangi dampak terburuk COVID-19. Cara terbaik adalah melengkapi vaksinasi bersama protokol kesehatan yang disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Lewat semua cara pencegahan yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat, diharapkan penularan COVID-19 yang didominasi Omicron bisa segera dilalui dan dikendalikan secepatnya,” tutupnya. (rdr)

















