“Ketiga daerah ini memiliki peran sejarah yang luar biasa dalam perjalanan Republik. Kita dipanggil untuk hadir dan membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” himbaunya.
Mahyeldi menegaskan, tanpa perjuangan rakyat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sejarah bela negara Indonesia tidak akan lengkap. Persatuan, menurutnya, adalah kekuatan terbesar bangsa sejak awal kemerdekaan.
Momentum Hari Bela Negara, tukuk Mahyeldi, harus dimaknai sebagai panggilan untuk mewujudkan cinta tanah air melalui tindakan nyata, seperti saling membantu saat bencana, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, serta berkontribusi dalam pembangunan sesuai peran masing-masing.
“Mari kita bersama-sama meneguhkan tekad untuk Indonesia yang kuat, Indonesia yang maju, dan Indonesia yang selalu mampu bangkit menghadapi setiap tantangan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Mahyeldi juga mendoakan daerah-daerah yang terdampak bencana hidrometeorologi agar diberi ketabahan dan kekuatan oleh Allah SWT. (rdr/adpsb/nov/bud)

















