Meski terdampak bencana, Hendri menyebut sebagian pelaku UMKM tetap berusaha berjualan dengan berbagai keterbatasan.
“Oleh karena itu, data pelaku UMKM ini kami usulkan ke pemerintah provinsi. Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah provinsi,” katanya.
Sebelumnya, Pemkab Padang Pariaman merilis estimasi sementara kerugian akibat bencana banjir dan longsor mencapai Rp967,8 miliar. Besarnya kerugian disebabkan oleh kerusakan infrastruktur di berbagai sektor.
Sebanyak 4.842 rumah warga dilaporkan rusak, dengan 66 unit di antaranya hanyut terbawa banjir. Kerusakan juga terjadi pada fasilitas umum, meliputi 53 fasilitas pendidikan, 49 rumah ibadah, dua fasilitas kesehatan, serta dua kantor pemerintahan.
Selain itu, tercatat 28 ruas jalan mengalami kerusakan, 38 jembatan putus atau rusak, serta 68 jaringan irigasi dan bendungan terdampak. Pada sektor pertanian, 1.145 hektare sawah terendam banjir, 426,2 hektare kebun dan ladang terdampak, 50 unit tambak dan kolam rusak, serta lebih dari 14.080 ekor ternak dilaporkan mati atau hanyut. (rdr/ant)

















